Bikin website? Gimana sih kak cara bikin website kaya punya kakak itu?
Tiba-tiba gue disodorin pertanyaan di whatsapp dari adek kelas hehe.
Ternyata ada juga yang tertarik bikin blog atau website ya sama kaya gue dulu yang ikut-ikutan bikin website gara-gara sering baca blog orang. Kalo kalian juga kepengen punya atau pengen buat website juga gak ada salahnya.
Ya iya gak ada salah, pesan utama gue sih jangan sampe terbengkalai aja nanti yang udah kalian bangun. Karena buat website itu butuh tenaga, waktu dan juga isi dompet (duit).
Nah sebelum mengeluarkan semua hal itu, ada baiknya kalian tau hal-hal dibawah ini biar lebih yakin dengan apa yang kalian inginkan.
1. Kenapa mau buat website?
Jawaban adek kelas “pengen bikin aja kak, mau nulis-nulis juga kaya kakak”. Yakin? Nah ini pertanyaan sebelum melangkah lebih jauh.
Ketika kalian Cuma karena pengen ikut-ikut nulis atau gara-gara liat blog temen terus jadi pengen punya juga hmm mending nanti dulu deh. Kalian bisa tulis tulisan sendiri di platform artikel gratisan.
Kenapa? Karena kebanyakan temen gue juga ikut-ikutan dan akhirnya dia Cuma buat beberapa tulisan dan terus sibuk sama kerjaan lain. Ya memang itu hak kalian sih, apalagi udah punya banyak duit ya gak masalah.
Tapi saran gue sih ya kalo emang pengen nulis, monggo dicoba di platform gratisan dulu. Kalo udah banyak artikel yang kalian tulis baru deh buat website sendiri.
Kalo gue dulu buat website guelagi ini juga sama sebenernya, ikut-ikutan nulis tapi gue juga mau guelagi ini jadi identitas gue. Bahkan gue juga buat website profile sendiri sebagai pelengkap identitas tadi. Gue pengen bisa berbagi apalagi bisa jadi inspirasi.
Website itu seperti rumah di dunia maya businessnewsdaily.com
Nah itu buat yang mau buat website dengan alasan mau nulis juga. Namun menurut gue akan ada jawaban lain seperti ini.
- Pengen punya cv online
- Buat dijadiin promosi usaha
- Promosi event atau Undangan online
- Buat cari duit
Dan mungkin masih ada alasan lainnya misal Cuma buat buang-buang duit gitu. Tapi alasan yang paling banyak ya seperti yang barusan gue sebut.
Dengan alasan kaya gitu, hampir pasti kalian butuh website. CV online juga dulu jadi alasan gue rela ngeluarin isi dompet buat beli hosting dan domain. Karena dulu gue masih pengangguran dan gue butuh kerjaan,akhirnya inisiatif buat web profil.
Tujuannya apa? Ya buat perbedaan. Selama ini memang cv seringnya berbentuk dokumen yang Cuma dikirim ke HR atau sekarang sudah mulai ada media sosial profesional yaitu Linkedin.
Sebenarnya itupun cukup untuk menjual diri ke perusahaan. Tapi nyatanya, hampir kebanyakan orang juga bisa seperti itu. Nah buat meningkatkan peluang, kita dituntut buat hal yang unik seperti desain cv hingga buat website profil ini.
Buat kalian yang lagi bangun bisnis atau usaha rasanya penting juga kalau kalian buat website untuk kenalin produk ke konsumen. Dengan adanya website, konsumen kalian bisa lebih cepat tahu produk tanpa perlu kasih tau satu-satu tiap orang.
Sama seperti event. Dulu jadi mahasiswa sering banget tuh bikin acara. Nah biar banyak informasi yang bisa didapetin penonton, bakal lebih gampang dengan adanya website daripada harus balas pesan satu persatu.
Terakhir, buat cari duit. Kalo kalian search di google pasti banyak tips trik gimana blog menghasilkan duit. Dan percayalah itu ada benarnya.
Website/blog yang kalian buat ini bisa menghasilkan duit dari iklan adsense ataupun jasa endorse.
Asalkan blog kalian udah punya banyak pembaca, perlahan pihak advertising atau agency bakal hubungi kalian untuk kerjasama.
Terlepas apapun alesannya, yang penting harus dipegang terus. Karena ya tadi gue bilang. Buat website itu butuh waktu, tenaga dan isi dompet. Kalo kalian bisa manfaatin, bakal bisa dapet penghasilan dari website itu.
Kalau bukan penghasilan ya tujuan lain seperti promosi juga mudah-mudahan terbantu.
2. Apa sih Website?
Coba tanya diri kalian, kenapa mau bikin website ignitionmedia.com
Mungkin banyak juga yang belum tahu bagaimana website itu bisa kita lihat atau di akses. Tapi semakin banyak yang tahu ketika google telah menjadi mindset di setiap orang indonesia.
Sekarang kata “Google” sudah jadi jawaban segala umat. Ketika ada orang yang bertanya sesuatu, jawabannya ya “Googling aja”.
Google sendiri adalah sebuah website yang berfungsi mencarikan website sesuai yang kita mau. Dan ketika kita pilih salah satu, kita pun berpindah website.
Saat berpindah itulah, kita mengakses halaman website yang berupa file-file yang telah diletakkan di sebuah server dengan sebuah alamat yang disebut domain.
Sedangkan server yang dimaksud tersebut adalah hosting. Dua komponen itulah yang menjadi atribut utama sebuah halaman website.
[Tweet “Website itu punya domain (alamat rumah) dan hosting (rumah) #logikawebsite #guelagi”]
Contoh domain : google.com, facebook.com, instagram.com, xxx.blogspot.com, estehpanass.wordpress.com
Contoh hosting gratis (blog) : wordpress, blogger, tumblr
Ada yang bingung kenapa ada .com , .net, .id atau bahkan nemu yang .xyz. Itu semua disebut TLD (Top Level Domain) atau ekstensi alamat domain. Sejatinya perbedaan penamaan tersebut karena memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Buat kalian yang bingung tentang apa itu domain atau hosting serta bagaimana memilihnya, kalian bisa berkunjung ke halaman Tentang Domain dan Hosting.
3. Jenis Website dan Tujuannya
Karena buat website juga gak sembarangan maka kalian perlu tahu juga jenis website beserta tujuannya.
Gak mungkin kalian mau jualan baju atau buat website online shop tapi buat website seperti facebook.com, Ya bisa sih tapi gak cocok. Facebook lebih ke timeline yang update terus menerus.
Sedangkan online shop justru lebih menampilkan produk seperti instagram.
Nah ada 3 jenis website yang umum. Bisa berdiri sendiri ataupun kombinasi.
Web Statis
Web statis ini adalah web yang cuma nampilin sesuatu tidak menerima interaksi dari user. Jadi user Cuma bisa lihat apa yang ditampilkan dengan hanya sekedar berpindah halaman saja.
Nah biasanya web statis ini dipake buat nunjukin profil individu atau perusahaan, event atau undangan, produk baru, dll.
Seringkali disebut juga website single page dimana Cuma terdiri dari satu halaman panjang saja. Biasanya website tersebut digunakan untuk launching produk baru ataupun event.
Web Ecommerce
Nah kalo ini yaitu web seperti bukalapak, tokopedia, lazada dan kawan yang lainnya. Namun mereka lebih condong ke ecommerce kategori marketplace. Ada pula kategori lainnya yaitu online shop dimana Cuma 1 toko yang menjual produknya sendiri.
Website ini termasuk kedalam web dinamis dimana user bisa berinteraksi dengan website itu sendiri. Web ecommerce seharusnya tidak menampilkan data saja, tetapi juga memiliki fitur lain seperti pendaftaran akun, pengisian data, pembelian, chatting dan lainnya.
Web Blog
Kalo ini ya kaya guelagi.com yang termasuk juga web dinamis karena sering berubah dengan adanya inputan berupa posting artikel.
Contoh aja nih blog nya bang alitt. Salah satu inspirasi guelagi tuh. Bang alitt itu pakai blogger tapi beli domain sendiri jadi shitlicious.com. Coba deh baca tulisan-tulisannya, menghibur banget.
Perlu kalian tahu, kata “Blogger” itu punya 2 makna, yaitu nama produknya google buat bikin blog dan juga orang yang nulis punya blog. Jadi mungkin gue ganti aja nama blog google itu jadi blogspot ya.
Blog itu sendiri punya banyak jenisnya. Mulai dari general atau biasa disebut blog gado-gado alias campuran, terus ada lagi yang spesifik ke review produk hingga khusus dunia traveling.
Nah blog ini sering sekali dipake buat ngehasilin duit. Web ecommerce karena jelas jualan produk. Kalo blog ini sering mendapatkan penghasilan dari tampilan iklan/ads, jasa SEO sampe pasang artikel.
Tapi kebanyakan juga, blogger emang sengaja untuk sekedar tempat nulis dan tidak untuk dikomersialkan. Karena emang mereka yang suka nulis catatan pribadinya dan hal kaya gitu bisa jadi identitas sendiri juga sih.
So, kalian mau punya website kaya apa? Coba dipikirin dulu ya.
[Tweet “Ada 3 jenis website. Statis, Ecommerce atau Blog. Kalian pilih mana? #bikinwebsite #guelagi”]
4. Buat Website Tentu Bicara Budget Juga
Sebelumnya gue sampein kalo atribut utama website adalah domain dan hosting. Dan dua itu lah yang mungkin perlu budget kalian.
Kenapa mungkin? Karena bisa aja gak perlu budget alias gratisan. Kalo kalian passion/suka nulis, sekarang udah banyak platform gratisan yang bisa kalian manfaatin kaya Kompasiana, Medium, Kumparan, UC Media, dll.
Sedangkan kalo mau buat website jenis ecommerce bisa juga pake blogger atau wordpress. Itu gratis tinggal bikin akun aja kaya media sosial.
Tapii terbatas fitur yang bisa dimanfaatin dan domainnya juga ada embel-embel wordpress/blogspot itu sendiri. Jadinya alamat website kalian jadi lebih panjang karena penambahan itu.
Dan juga theme yang gak bisa semuanya dipake. Trus gak bisa terlalu banyak custom di website kalian kaya nambah-nambah widget tertentu.
Dulu wordpress bisa tuh pasang domain sendiri dengan hosting tetap di mereka. Jadi kita tinggal beli domain saja di penjual domain lalu pasang di wordpress kita.
Tapi sekarang udah gak gratis lagi. Mesti bayar hosting ke wordpressnya.
Yang gratisan mungkin sekarang Cuma blogger/blogspot. Kalian bisa manfaatin dan budget bisa diteken buat beli domain aja.
Baca Juga : 7 Keunggulan menggunakan domain sendiri
Nah bicara tentang domain atau alamat sebuah website ini punya harga yang berbeda-beda di tiap TLD nya. Dan biasanya harga domain di Indonesia ini mulai harga Rp 15ribu sampai Rp 500ribu.
Itupun tiap seller berbeda-beda juga harganya untuk TLD yang sama. Nah gue kasih contoh aja harga domain yang ada di Idwebhost seperti dibawah ini.
Kalian bakal nemu banyak pilihan TLD, tapi tetep yang paling laris adalah .com dan .net karena ekstensi tersebut sering diinget sama orang kebanyakan dan juga gak butuh persyaratan apapun.
Berbeda dengan .id yang sedang digalakkan Kemkominfo. Mengapa .id? Alesannya agar domain tersebut dapat diawasi dan mempopulerkan indonesia juga di mata dunia.
Tapi domain .id belum banyak sampai sekarang. Karena persyaratan yang memerlukan KTP dan juga harga yang lebih mahal daripada .com atau .net.
Lanjut lagi tentang hosting/server. Ini lebih selektif lagi dari domain. Karena hosting ini bergantung pada masing-masing provider.
Berbeda dengan domain yang telah diatur oleh PANDI selaku otoritas yang bertanggung jawab pada domain di wilayah Indonesia.
Hosting yang disediakan penyedia punya keunggulan masing-masing, dari segi kuota yang disediakan, harga, dan juga fasilitas lainnya.
Gue gak bisa bahas semuanya disini tapi yang bisa kalian perhatiin adalah harga dan kapasitas.
Harga bakal berpengaruh dengan budget yang kalian punya. Kalo emang cukupnya 150ribu ya gimana mau kapasitas yang gede.
Tapi kalo budget bukan masalah, pilih kapasitas yang cukup buat website kalian.
Kalau mau buat website ecommerce ya butuh kapasitas yang lumayan dong, kan buat upload foto-foto produknya. Beda sama buat web blog yang cenderung banyakan teks nya daripada foto yang gak terlalu banyak.
Jadi pilih yang sesuai dengan kebutuhan. Rekomendasi dari gue kalo kalian mau buat web ecommerce dengan foto produk yang banyak, minimal kalian punya hosting 1GB. Kalo Cuma mau buat web blog aja, 500mb udah cukup banget.
Nah yang belum tau harga hosting, bisa lihat dibawah ini. Gue sendiri beli hosting di Jetdino, sebelumnya gue pernah punya hosting juga di Niagahoster.
Begitulah harga hosting, sekitar 250ribu bisa abis buat buat website dan itupun belum embel2 lain seperti jasa buat website atau desain kalo kalian pakai jasa orang lain.
Terjun ke dunia website ini emang tetep aja butuh budget sendiri. Gue sih anggep sebagai iseng-iseng aja. Tapi kalo kalian emang niatnya buat nyari duit ya jatohnya investasi.
5. Tentuin Pilihan Kalian
Setelah udah tahu apa saja tentang website itu sendiri, terakhir ya tentuin keputusan kalian. Udah yakin mau buat website?
Kalo mau punya blog, kalian gak harus ngeluarin duit. Cukup waktu dan kreatifitas kalian aja buat nulis konten yang menarik atau yang kalian kuasai.
Terus bisa di publish di blog gratisan seperti blogspot, wordpress, tumblr atau platform menulis yang lagi ngehits Medium.
Menurut gue di platform seperti itu lebih cepet keindex google dan lebih gampang nongol di halaman 1 google dibanding punya hosting dan domain sendiri. Karena mereka udah gede dan lama dikenal google, jadi udah teruji.
Terus kalo kalian mau jualan, bisa dipasarin di marketplace kaya tokopedia, bukalapak dan kawan-kawannya. Tapi kalo kalian buka jasa, ya buat website bakal lebih ngebantu sih.
Kalo udah tentuin pilihan, kalian bisa lanjut ke tentang domain dan hosting, gue bakal kasih tau juga cara belinya.
Terima kasih sudah berkunjung. Kalo menurut kalian artikel ini bermanfaat, yuk share ke yang lainnya biar lebih bermanfaat lagi. Lanjut ke sebelah ya.
[Tweet “Mau nunggu apalagi? kalo mau jadi penulis ya nulis aja dari sekarang. #bikinwebsite #ngeblog #guelagi”]
Leave a Reply